Firman Allah SWT

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu, kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Q.S. Ar-Ruum/30: 41-42)


Selasa, 03 April 2012

Gerakan Hemat Air


Oleh: Muhjiddin Mawardi
Negara kita walaupun berada di wilayah tropika basah, termasuk salah satu negara yang diperkirakan akan mengalami krisis ketersediaan air pada beberapa tahun yang akan datang. Krisis ketersediaan air ini jelas akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan kebutuhan air, baik untuk rumah tangga, pertanian maupun industri. Dalam bidang pertanian kelangkaan air akan berakibat pada menurunnya produksi pertanian, yang selanjutnya bisa mengakibatkan terjadinya kelangkaan atau krisis pangan. Ancaman berikutnya adalah munculnya kelaparan atau penyakit akibat kekurangan pangan dan kekurangan air. Bahkan krisis air bisa memicu terjadinya kerusuhan atau konflik antar kelompok masyarakat atau antar negara. 
Dalam menghadapi munculnya krisis air  sebagaimana yang sebentar lagi akan dirasakan oleh beberapa daerah (yang diperkirakan akan bertambah banyak pada tahun-tahun yang akan datang), kesadaran dan budaya hemat air sudah mendesak untuk dikembang-tumbuhkan ditengah-tengah masyarakat. Kesadaran ini sangat penting karena tanpa kesadaran, ribuan anjuran atau peraturan yang ada tak akan ada artinya karena tak dipatuhi. Kesadaran bahwa air merupakan sumberdaya milik bersama yang pemanfaatannya juga adalah untuk kepentingan bersama perlu ditumbuhkan ditengah-tengah masyarakat. Monopoli terhadap air dan sumber air tidak dibenarkan dan bertentangan dengan amanah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di dunia ini melalui penjagaannya terhadap keberlanjutan fungsi dan nilai air. Memonopoli air dan atau sumberdaya air juga bertentangan dengan semangat dan nilai air sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Oleh karena itu kesadaran untuk melakukan penghematan dalam pemakaian air tidak hanya akan berdampak terhadap diri orang yang melakukannya, akan tetapi juga terhadap semua orang, bahkan terhadap kehidupan dimuka bumi ini.
Jika tiap penduduk/jiwa atau keluarga bisa melakukan penghematan pemakaian air sebanyak 5 liter/hari saja, maka dalam satu bulan sudah bisa dihemat sekitar 150 liter. Maka untuk 1 juta ( sejuta) penduduk di sebuah kabupaten atau kota di negara kita, air yang bisa dihemat adalah 150 juta liter perbulannya. Suatu jumlah yang cukup besar, karena jumlah ini kira-kira sama dengan kapasitas 100 (seratus) mata air yang selalu mengalirkan air dengan debit 500 l/menit selama satu bulan.  Ini baru dalam kurun waktu 1 bulan. Jika penghematan ini bisa dilakukan selama 4-5 bulan (selama musim kemarau misalnya) maka betapa banyak air yang bisa dihemat.  Kita bisa menghitung pula berapa banyak air yang bisa dihemat oleh 100-150 juta penduduk yang tinggal di perkotaan di di Jawa, Sumatera, Nusatenggara, dan Kalimantan dan di pulau-pulau lainnya.  Padahal cara penghematan 5 ltr/hari/orang ini sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Kantor-kantor pemerintah dan swasta maupun perusahaan-perusahaan juga mempunyai kewajiban yang sama untuk melakukan gerakan hemat air nasional ini.

CARA PRAKTIS MENGHEMAT AIR

Berikut ini akan dikemukakan beberapa cara praktis atau kiat untuk menghemat air, baik pada waktu kita menggunakan air di rumah, dikantor atau dilapangan. Cara-cara tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja yang sedang atau akan menggunaka air, mulai dari kanak-kanak hingga orang dewasa. Anak-anak harus dikenalkan dan dibiasakan dengan cara-cara menggunakan air yang hemat baik melalui pendidikan formal disekolah-sekolah maupun pendidikan diluar sekolah. Tanamkan pula kesadran kepada anak-anak dan orang dewasa bahwa air merupakan sumberdaya yang sangat berharga bagi kehidupan dan saat ini sudah mulai langka/sulit diperoleh, sehingga harus berhemat dalam pemakaiannya. Kampanye penghematan air ini juga harus dilakukan kepada petani, instansi (pemerintah dan swasta), perhotelan dan perusahaan/industri yang banyak menggunakan air.

A. Diluar rumah

  1. Betulkan kran atau sambungan pipa di rumah anda atau di kantor anda atau pipa air irigasi anda yang bocor. Tindakan ini akan bisa menghemat air  sekitar 20 galon ( 80 ltr) perhari.
  2. Memberi mulsa ( penutup) pada permukaan tanah dikebun atau lahan pertanian bisa menghemat air hingga 1-2 mm/hari. Mulsa organik lebih baik. Untuk setiap lahan seluas 1 Ha, akan menghemat air sebanyak  0.002 m/hari x 10.000 m2 = 20 m3/hari.
  3. Tutup kolam renang dengan penutup (cover) dari lembaran plastik pada saat tak digunakan, akan bisa menghambat penguapan sekitar 1 mm/hari.  Jika luas kolam renang anda = 300m2, maka akan bisa menghemat air sebanyak 0.001m x 300 m2 = 0.3 m3 /hari.
  4. Gunakan gembor tangan atau sprinkler head yang hemat air untuk menyiram tanaman dikebun atau lahan ( tidak mengguyur tanaman dengan ember) lebih efektif dan  menghemat air.
  5. Jangan membiarkan kran air terus mengucur pada saat mencuci mobil atau sepeda motor. Gunakan ember untuk menampung air. Cara ini bisa menghemat air sekitar sekitar 500 lt setiap kali mencuci.
  1. Beritahu anak2 untuk tidak bermain-main dengan kran atau slang air di halaman atau di kamar mandi, bermain-main dengan air dapat memboroskan air sekitar 50-150 liter.
  2. Memilih tanaman-tanaman hias, perkebunan atau tanaman pangan yang tidak rakus air.
  3. Berikan air irigasi pada tanaman dilahan (untuk tanaman non-padi)dengan cara irigasi tetes atau sprinkler atau alur yang lebih hemat air daripada cara irigasi  dengan penggenangan (basin).
  4. Mengairi tanaman di lahan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari pada waktu suhu udara tidak terlalu panas dan tiupan angin tak terlalu kencang, sehingga bisa mengurangi kehilangan air melalui evaporasi (1 mm/hari).
  5. Menutup permukaan tanah pertanian dengan mulsa ( mulsa organik lebih baik daripada plastik), untuk mengurangi evaporasi (2-3 mm/hari).
  6. Memilih menggunakan pupuk organik untuk tanaman daripada pupuk buatan. Pupuk organik disamping lebih sehat, lebih hemat air untuk prosesnya. Sedangkan pupuk buatan (pupuk kimia) prosesnya memerlukan air yang lebih banyak per kg berat pupuk, merusak tanah dan menjadi sumber polusi.
  7. Sisakan halaman rumah kita untuk resapan air hujan. Jangan menutup seluruh halaman rumah dengan pengerasan (aspal dan beton) karena air hujan tidak akan bisa meresap kedalam tanah untuk menambah cadangan air tanah. Arahkan kucuran air hujan dari atap rumah untuk bisa masuk ke sumur peresapan di halaman rumah, jangan dibuang ke jalan atau selokan.
  8. Buat  lubang-lubang pembuangan sampah organik di halaman rumah (jika masih memungkinkan). Sampah organik akan bisa memperbaiki struktur tanah sehingga memudahkan air hujan meresap kedalam tanah serta memperbaiki  kesuburan tanah.


B. Didalam rumah.
1.    Periksa slang/pipa dan kran air di dalam rumah yang bocor dan segera dibetulkan. Tindakan ini dapat menghemat air sekitar 60-80 liter/hari.
2.    Periksa tendon air pada kloset dirumah atau dikantor/tempat kerja anda. Jika terdapat bocor/rembes segera diperbaiki dengan mengganti pipa atau stop kran yang rusak dengan yang baru. Tindakan ini bisa menghemat air sekitar 40- 60 liter/hari
3.    Jangan gunakan kloset anda sebagai tempat puntung rokok atau tempat pembuangan kertas tisu, karena setiap anda mengguyur abu rokok atau tisu tersebut diperlukan lebih banyak air (lebih dari 20-30 liter setiap kali  guyur.) 
4.    Pilih mandi dengan shower daripada dengan bath tub karena akan menghemat air sekitar 400-800 liter untuk setiap kali mandi. Gunakan kepala shower (shower head) yang lebih hemat air serta tangki pemanas air yang lebih kecil. Tutup kran shower pada waktu anda sedang menyabun tubuh dan mandi secukupnya, jangan terlalu lama membuka kran shower.
5.    Ganti tangki tandon air kloset yang kapasitasnya terlalu besar ( 18-25 liter) dengn yang lebih kecil (8-12 liter), akan bisa menghemat air hingga 70 % nya.
6.    Gunakan gelas penampung air atau tutup kran air dan tidak membiarkan air terus mengalir pada waktu anda sedang menggosok gigi. Tindakan ini dapat menghemat air sekitar 2-3 liter setiap kali menggosok gigi.
7.    Pada waktu mencuci piring, gelas dan perlengkapan dapur lainnya dengan tangan (cara ini lebih hemat air daripada dengan mesin cuci !).,Matikan air kran pada waktu anda sedang menyabun/men ditergen peralatan dapur yang dicuci, dan gunakan 2/3 bukaan air kran pada waktu membilas. Jika menggunakan mesin cuci, operasikan mesin cuci pada waktu bahan yang akan dicuci sudah cukup banyak sesuai dengan kapasitas mesin, sehingga bisa menghemat air dan energi (listrik).
8.    Pada waktu mencuci pakaian (pakai tangan atau pakai mesin cuci), pilihlah dtergen yang ringan dan ramah lingkungan, sehingga tidak memerlukan banyak air untuk membilas.
9.    Tampung air kucuran kran dan bekas air wudhu. Air ini masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau untuk memelihara ikan dikolam dan keperluan lain.

C. Diwaktu belanja dan di luar rumah

  1. Jika berbelanja kepasar, supermarket atau ke toko, usahakan membawa keranjang atau tas belanja dari rumah untuk mengurangi pemakaian tas plastik (tas kresek). Tas plastik dalam proses pembuatannya memerlukan banyak air dan tidak bisa didegradasi sehingga menjadi bahan polusi lingkungan.
  2. Pilih bahan makanan dan minuman yang yang proses pembuatannya tidak memerlukan banyak air. Satu kg daging sapi yang sudah diproses menjadi daging olahan (burger, steak, bakso dll) memerlukan air sekitar 500 galon air untuk memprosesnya.
  3. Memilih membuat jus buah sendiri daripada membeli jus buah siap saji. Cara ini disamping lebih sehat juga bisa menghemat air. Satu kotak jus tomat, jus apel, jeruk atau jus buah lainnya yang siap konsumsi (0.5 lt) memerlukan air sebanyak 8-12 lt untuk memprosenya. Sedangkan satu kotak susu (0.8 ltr) memerlukan sekitar 48 gallon untuk memprosesnya. Delapan (8 ons) ayam siap masak memerlukan air sekitar 330 gallon untuk memprosesnya. 
  4. Gunakan peralatan dapur yang terbuat dari bahan alamiah (kayu, bambu, daun tanaman dan sebagainya) daripada menggunakan bahan yang terbuat dari plastik. Pilihan ini disamping lebih berwawasan lingkungan, juga lebih sehat dan menghemat air. Bahan-bahan peralatan atau perlengkapan dapur dan perlengkapan rumah tangga yang terbuat dari plastik, memerlukan air yang cukup banyak per kg bahan dalam proses pembuatannya.
  5. Hindari penggunaan diterjen kuat untuk mencuci pakaian atau peralatan dapur. Untuk membilas  diterjen kuat, diperlukan lebih banyak air dibandingkan dengan diterjen ringan.
  6. Hindari tumpahnya minyak (goreng atau minyak lain) kedalam tampungan atau sumber air. Untuk memurnikan atau membilas satu galon minyak mentah yang mencemari air, diperlukan paling sedikit 44 galon air.

1 komentar:

  1. syukran jazilan..artikelnya informatif..lain waktu kunjungi blog saya juga gan.. reapisan.blogspot.com

    BalasHapus