Firman Allah SWT

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu, kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Q.S. Ar-Ruum/30: 41-42)


Jumat, 16 September 2011

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS AGAMA


Oleh: Muhjiddin Mawardi

A.      Pendahuluan
           Kerusakan lingkungan yang terjadi baik dalam lingkup global maupun nasional, jika dicermati dengan seksama, sebenarnya berakar dari cara pandang manusia tentang kehidupan dan alam lingkungannya. Cara pandang ini kemudian melahirkan perilaku manusia yang merusak  kesetimbangan di alam, yang pada gilirannya akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan.

Rabu, 14 September 2011

Theology and Praxis of Religious Civil Society Organizations in Combating Climate Change in Indonesia*

Ulil Amri
Research Center for Regional Resources, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)                                             


Abstract

The issue of climate change does not only catch the attention of states, but also civil society organizations around the world. So far, many organizations have seriously combated the issue. This article depicts how religious civil society organizations in Indonesia has played pivotal role to the country’s effort in combating climate change. There are at least two organizations investigated: Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama. Both are acknowledged as the two biggest and oldest religious organizations in the country. So far, they have done much to combat climate change by setting theology of environment and its praxis. Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama for instance mobilize all of its socio-cultural resources including schools, universities, pesantrens, mosques and as well as pengajians.

Senin, 12 September 2011

MENJADIKAN SAMPAH SEBAGAI MEDIA SHODAQOH


Oleh: Miftahulhaq

Salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat dewasa ini yakni masalah sampah. Sampah tidak hanya menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik, tetapi juga berdampak pada lingkungan non fisik yaitu kehidupan sosial masyarakat. Kasus Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) misalnya, tidak hanya berdampak pada degradasi kualitas tanah dan air, tetapi juga menimbulkan konflik sosial antara warga dan pemerintah yang terkadang dapat mengakibatkan hilangnya jiwa manusia. Kompleksitas persoalan sampah inilah yang hingga kini menjadikan masalah pengelolaan sampah belum dapat terselesaikan secara baik.

ISU GENDER DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

 Oleh: Ane Permatasari, SIP, MA

Manusia di dalam kehidupannya sangat  mengandalkan air, lahan, energi, keanekaragaman hayati dan ekosistem yang sehat untuk menjamin kelangsungan penghidupan mereka dan asset alam sangat penting untuk keluar dari kondisi pemiskinan.  Banyak isu lingkungan yang tadinya berdiri sendiri sebagai isu lingkungan seperti perubahan iklim dan bencana, sekarang bergeser menjadi isu pembangunan secara umum dan politik karena luasnya dampak yang ditimbulkan semakin masif dan mempengasruhi hampir semua sektor kehidupan.  Salah satu kelompok penerima dampak terbesar, jika kita bicara tentang lingkungan dan menurunnya fungsi layanan aset alam adalah perempuan.  Perempuan dan pembedaan peran perempuan dalam masyarakat di Indonesia membuat beban yang lebih bagi perempuan. Perempuan sering mengalami ketidakadilan akibat pembedaan gender tersebut.

CARA PANDANG ISLAM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Oleh: Muhjidin Mawardi 

Kerusakan lingkungan yang terjadi baik dalam lingkup global maupun nasional, jika dicermati dengan seksama, sebenarnya berakar dari cara pandang manusia tentang kehidupan dan alam lingkungannya. Kerusakan lingkungan yang terjadi dewasa ini hanya bisa diatasi dengan merubah secara fundamental cara pandang dan mindset  manusia terhadap alam lingkungannya. Tindakan praktis dan teknis penyelamatan lingkungan dengan bantuan sain dan teknologi ternyata bukan merupakan solusi yang tepat. Yang dibutuhkan adalah perubahan perilaku dan gaya hidup yang bukan hanya orang perorang, akan tetapi harus menjadi semacam kesadaran dan budaya masyarakat secara luas. 

Minggu, 11 September 2011

AKSI HIJAU DI KANTOR DAN RUANG KERJA: Hemat Kertas, Air dan Listrik

Oleh: Muhjiddin Mawardi (Ketua MLH PP Muhammadiyah)

Sebelum bumi yang kita diami ini benar-benar memanas, mari kita sejukkan dan selamatkan bumi melalui tindakan hijau ( green actions) dari ruang kerja (kantor) kita. Sekecil apapun perilaku hijau kita, jika hal itu dilakukan konsisten dan oleh orang perorang dari penduduk negeri ini, maka akan mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat besar bagi penyelamatan bumi.

GAMBARAN UMUM PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PEDOMAN PENGEMBANGAN MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP DI PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH

A.   LATAR BELAKANG
1.      Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dewasa ini telah mencapai taraf yang memperihatinkan. Kerusakan linkungan dan perubahan iklim berakibat pada seluruh sektor kehidupan manusia, terutama terkait pada penurunan jumlah dan kualitas produksi hasil pertanian dan kelautan yang berdampak sistemik terhadap menurunnya pendapatan petani, nelayan dan masyarakat yang bekerja pada dua sektor tersebut. Jumlah penganggur dan orang miskin bertambah. Kerusakan alam telah berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit endemi dan pandemi.

PANDUAN GERAKAN SHODAQOH SAMPAH WARGA MUHAMMADIYAH

A.      LATAR BELAKANG
Salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat dewasa ini adalah masalah sampah. Masalah sampah dewasa ini tidak hanya memiliki dampak terhadap lingkungan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Kasus Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) misalnya, tidak hanya berdampak pada degradasi kualitas tanah dan air, tetapi juga menimbulkan konflik sosial antara warga dan pemerintah yang terkadang dapat mengakibatkan hilangnya jiwa manusia. Kompleksitas persoalan sampah inilah yang hingga kini menjadikan masalah pengelolaan sampah belum dapat terselesaikan secara baik.